KEBUMEN- “Untuk melampiaskan kebutuhan biologisnya dan bagi lelaki pada umumnya, ada mekanisme mimpi yang bermanfaat untuk menekan hasrat itu”.
Itulah potongan kalimat dalam buku SD yang dibacakan Tri Ratna Asih, petugas perpustakaan SDN 03 Kutowinangun, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.
Tidak hanya itu, melalui dialog di antara para tokoh dalam buku tersebut disebutkan bagaimana trik berhubungan seks agar aman dari kemungkinan hamil dan supaya tidak terkena penyakit kelamin, salah satunya dengan menggunakan KB kalender.
Buku-buku berbau pornografi dan tak patut untuk siswa SD tersebut tidak hanya satu, ada beberapa buku lain, di antaranya berjudul Ada Duka di Wibeng, Tambelo, Kembalinya di Burung Camar, danTidak Hilang Sebuah Nama.
Tidak hanya menyinggung soal pornografi, buku-buku non-teks pelajaran tersebut di antaranya berisi cerita yang tak layak untuk siswa SD, seperti konteks lelaki pujaan hingga cerita cinta murid dengan guru.
Buku-buku yang diterbitkan percetakan di Solo pada 2008 lalu terselip di antara sekira 4.000 lebih buku bantuan dana alokasi, khusus perpustakaan SDN 03 Kutowinangun.
"Dalam memasukkan buku induk, dicari nomor seri klasifikasinya dan itu harus dibaca dulu masuk ke mana. Setelah dibaca-baca kok ada kata-kata yang sepertinya tidak pantas buat anak SD," jelas Tri.
Pihak sekolah kini telah mengambil buku-buku tersebut dari perpustakaan agar tidak terbaca siswa-siswi.
(Heri Pranoto/Sindo TV/kem)Itulah potongan kalimat dalam buku SD yang dibacakan Tri Ratna Asih, petugas perpustakaan SDN 03 Kutowinangun, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.
Tidak hanya itu, melalui dialog di antara para tokoh dalam buku tersebut disebutkan bagaimana trik berhubungan seks agar aman dari kemungkinan hamil dan supaya tidak terkena penyakit kelamin, salah satunya dengan menggunakan KB kalender.
Buku-buku berbau pornografi dan tak patut untuk siswa SD tersebut tidak hanya satu, ada beberapa buku lain, di antaranya berjudul Ada Duka di Wibeng, Tambelo, Kembalinya di Burung Camar, danTidak Hilang Sebuah Nama.
Tidak hanya menyinggung soal pornografi, buku-buku non-teks pelajaran tersebut di antaranya berisi cerita yang tak layak untuk siswa SD, seperti konteks lelaki pujaan hingga cerita cinta murid dengan guru.
Buku-buku yang diterbitkan percetakan di Solo pada 2008 lalu terselip di antara sekira 4.000 lebih buku bantuan dana alokasi, khusus perpustakaan SDN 03 Kutowinangun.
"Dalam memasukkan buku induk, dicari nomor seri klasifikasinya dan itu harus dibaca dulu masuk ke mana. Setelah dibaca-baca kok ada kata-kata yang sepertinya tidak pantas buat anak SD," jelas Tri.
Pihak sekolah kini telah mengambil buku-buku tersebut dari perpustakaan agar tidak terbaca siswa-siswi.
No Responses to "
Buku Bacaan Berbau Porno Beredar di Sekolah Dasar"Terimakasih Komentarnya
Buku Bacaan Berbau Porno Beredar di Sekolah Dasar